tag:blogger.com,1999:blog-58485374890405127702024-02-08T10:45:22.677-08:00BAJINGAN MALAMAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/10450764143036670049noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-5848537489040512770.post-59984121488207872382013-02-12T20:49:00.003-08:002013-02-12T20:49:49.345-08:00belajar dari orang sukses: pelajari prinsip hidupnya<h3 class="entry-title">
belajar dari orang sukses: pelajari prinsip
hidupnya, bukan pengalaman hidupnya</h3>
<div class="wp-caption aligncenter" id="attachment_491" style="width: 310px;">
<a href="http://chrisphdlife.files.wordpress.com/2012/09/1133804_sign_success_and_failure.jpeg"><img alt="" class="size-full wp-image-491" src="http://chrisphdlife.files.wordpress.com/2012/09/1133804_sign_success_and_failure.jpeg?w=500" title="1133804_sign_success_and_failure" /></a><div class="wp-caption-text">
image from sxc.hu</div>
</div>
<blockquote>
Sukses meninggalkan jejak, tapi ada dua macam jejak:
jejak prinsip hidup dan jejak pengalaman hidup.</blockquote>
Kita terinspirasi ketika mendengar bagaimana kisah hidup orang yang
sukses. Kita terinspirasi untuk menjadi orang tersebut. Namun, terkadang
kita salah dalam menginterpretasikan jejak kesuksesan orang tersebut.<br />
Menurut saya, orang sukses meninggalkan dua macam jejak: jejak
prinsip-prinsip kesuksessan dan pengalaman hidup. <em><u><b>Let me tell you
the difference </b></u>:<br />
</em><br />
<ol>
<li><strong>Jejak prinsip hidup: </strong>Jejak ini merupakan jejak
karakter seseorang. Kerja keras, disiplin, proaktif, kreatif dan
memiliki kemauan keras adalah prinsip-prinsip hidup orang yang sukses.
Jejak ini bisa diikuti oleh siapapun karena bersifat karakter.</li>
<li><strong>Jejak pengalaman hidup: </strong>Jejak ini bersifat
subjektif. Ini merupakan “kendaraan” orang yang sukses. Misalnya:
beberapa orang sukses dalam berbisnis, nah bisnis lah yang menjadi
kendaraan orang tersebut untuk sukses.</li>
</ol>
Nah, salahnya kita terkadang adalah mengikuti jejak pengalaman hidup
orang sukses dan bukan prinsip hidupnya. Misalnya: kalau seseorang
sukses dalam bisnis tertentu, kita menjadi “ikut-ikutan” terjun dalam
bisnis tersebut, tanpa pernah bertanya pada diri sendiri: “apakah memang
saya cocok menjadi seorang pebisnis ?”<br />
Ada banyak orang yang memasuki jurusan tertentu karena “terinspirasi”
lulusan dari jurusan tersebut, seperti prospek kerja, jumlah gaji dsb.
Padahal bukan jurusannya yang menjadikan orang itu sukses, karena tidak
semua orang cocok di jurusan tertentu.<br />
Ada lagi yang lebih ekstrim. Banyak orang yang terinspirasi pada
orang yang “drop-out” dari kampus dan ikut-ikutan “drop-out”? Bahkan
menyebut nama-nama besar seperti Steve Jobs dan Bill Gates.<br />
Padahal, yang harus kita ikuti dari orang-orang sukses adalah prinsip
dan sikap hidupnya. Semestinya kita mengikuti bagaimana mereka bekerja
keras, disiplin, kreatif, penuh integritas dan banyak karakteristik
lainnya.<br />
Prinsip hidup bersifat objektif. Siapa saja bisa mengikuti prinsip
hidup orang sukses dan menjadi sukses.<br />
Sementara pengalaman hidup bersifat subjektif. Tidak semua orang
menjadi sukses karena menjalani garis hidup tertentu karena setiap orang
berbeda.<br />
<em>So, </em>berhati-hatilah dalam mengikuti jejak orang sukses.
Ikuti prinsip hidupnya dan bukan penglaman hidupnya.<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10450764143036670049noreply@blogger.com0